What Is Business Process? and What is the purpose of business processes?


As social human beings will always relate to each other in any case.  No exception in economic affairs, one of them is affairs of business.Previously, people used the barter system in meeting their needs until using the money today. We eat rice produced from rice farmers, we are driving a vehicle that is made by the manufacturer, and buy fuel at a gas station, wearing tailor-made clothes and others. This interdependence are increased along with the different needs and desires of humans.








What is Business Process?






"The business process is a series of activities occurring within a company that lead to a specific end. Most often, the business process focuses on meeting the needs of the customer and delivering a good or service that will fulfill that need. In many cases, the business process is actually a collection of interrelated processes that function in a logical sequence to achieve the ultimate goal."



"A business process atau business method is “a collection of related, structured activities or tasks that produce a specific service or product (serve a particular goal) for a particular customer or customers. It often can be visualized with a flowchart as a sequence of activities.”







Definisi Proses adalah rangkaian tindakan, pembuatan, atau pengolahan yg menghasilkan produk, sedangkan definisi bisnis adalah usaha komersial dl dunia perdagangan; bidang usaha; usaha dagang.





Jadi proses bisnis (business process) dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari proses  dan berisi kumpulan aktifitas yang saling berelasi satu sama lain untuk menghasilkan suatu keluaran yang mendukung pada tujuan dan sasaran strategis dari organisasi. Lalu apa tujuan dari proses bisnis itu sendiri?





What is the purpose of business processes?



A bussiness process must have good objectives such as effective, efficient, and makes it easy to adapt the processes. This means that business process should be a process-oriented business on the number and quality of product output, minimalize of resources and can adapt according to business needs and market. ( http://12puby.files.wordpress.com/2012/04/pengantarprosesbisnis_pert1.pdf)






Setelah kita mengetahui definisi dan tujuan dari proses bisnis, selanjutnya akan saya sajikan studi kasus dari proses bisnis itu sendiri


Contoh : Sebuah restoran cepat saji “Enak” yang sukses di kawasn Ibukota menyediakan makanan yang enak dan pelayanan yang ramah. Jaminan penyajian dalam waktu 20 menit. Jika terlambat,maka pelanggan tidak usah bayar. Pimpinannya sering menghabiskan waktu untuk menganalisa pasar restoran cepat saji di Ibukota, para pesaingnya dan juga pelanggannya. Pimpinannya membuat keputusan tentang makanan yang akan dicantumkan di daftar menu. Pelanggan dapat memesan via telepon ataupun langsung datang ke restoran. Detil pemesanan dicatat pada form pemesanan (multi rangkap) yang telah diberi nomor berurut. Total penjualan dihitung lalu dicatat pada form pemesanan, dan disampaikan kepada pelanggan. Kemudian pelanggan membayar dan form pemesanan di cap “PAID”. Juga dicatat detil pembayaran yang dilakukan. Lalu selembar form pemesanan diberikan kepada pelanggan , dan pelanggan dipersilahkan menunggu. Selembar form pemesanan diberikan kepada koki. Form pemesanan digantung pada roda berputar supaya dapat mengetahui urutan pesanan. Jika pesanan sudah siap, pesanan akan segera dibungkus dan form pesanan pada koki akan disimpan pada sebuah kotak. Kemudian pelanggan memperlihatkan form pemesanan yang sudah dicap “PAID”  untuk mengambil pesanan. Form pemesanan dari pelanggan akan disimnpan untuk bagian akuntansi untuk dicatat datanya, dan pesanan akan diberikan pada pelanggan.






Dari studi kasus diatas dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis kejadian, yaitu:


1.   Keputusan, meliputi : menganalisa pasar restoran cepat saji di Ibukota, para pesaing, dan para pelanggan, menentukan makanan apa yang akan dicantumkan pada menu, dan memberikan pesanan makanan yang tepat pada pelanggan yang tepat.


2.  Operasional, meliputi : menerima pesanan, menerima pembayaran dari pelanggan, membuat makanan cepat saji, mengemas makanan cepat saji, dan memberikan pesanan/makana cepat saji pada pelanggan.


3.   Informasi, meliputi : mencatat pesanan pelanggan, menghitung total pesanan, menandai pesanan yang sudah dibayar, memberikan pelanggan selembar form pesanan, memberikan koki selembar form pesanan, dan mengirim form-form pesanan ke bagian akuntansi.





Lalu ada kejadian-kejadian informasi yang mungkin dipicu oleh kejadian-kejadian keputusan, yaitu :


1.      Membuat laporan analisa pelanggan


2.      Membuat laporan penjualan berdasarkan jenis makanan.


3.      Membuat analisa keuntungan kotor (gross margin)


4.      Membuat laporan kerugian penjualan akibat jaminan 20 menit penyajian





Dalam berbisnis pastilah kita atau anda mempunyai strategi berbisnis tersendiri. Namun dari banyaknya metode atau pun strategi bisnis hanya satu tujuan dari bisnis yaitu mencari keuntungan atau profit. Keuntungan atau profit hanya bisa didapatkan apabila perusahaan/organisasi mencapai kesuksesan, dalam artian bisa menjual produk atau jasa mereka secara efektif memenuhi kebutuhan permintaan konsumen. Factor resiko pun sangat menentukan, jika ingin mendapatkan keuntungan yang besar pasti akan selalu ada resiko yang besar juga yang akan dihadapi.  Keberhasilan perusahaan/organisasi sangat tergantung kepada  stakeholders. Stakeholders inilah yang mempengaruhi keputusan-keputusan bisnis perusahaan.





Dalam surat Al-Baqarah: 282, Allah berfirman


”Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). Jika tak ada dua oang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka yang seorang mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali jika mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”





Ayat ini menjelaskan cara yang benar bertransaksi supaya transaksi masyarakat terjauhkan dari kesalahan dan kedzaliman dan kedua pihak tidak merugi.

Syarat-syarat yang ditetapkan oleh ayat ini untuk transaksi adalah sebagai berikut:

1. Untuk setiap agama, baik hutang maupun jual beli secara hutang, haruslah tertulis dan berdokumen.

2. Harus ada penulis selain dari kedua pihak yang bertransaksi, namun berpijak pada pengakuan orang yang berutang.

3. Orang yang berhutang dan yang memberikan pinjaman haruslah memperhatikan Tuhan dan tidak meremehkan kebenaran dan menjaga kejujuran.

4. Selain tertulis, harus ada dua saksi yang dipercayai oleh kedua pihak yang menyaksikan proses transaksi.

5. Dalam transaksi tunai, tidak perlu tertulis dan adanya saksi sudah mencukupi.


            Pokok dari ayat ini adalah bagaimana cara kita untuk berelasi satu sama lain dengan baik dan menghindarkan dari kerugian dan kesalahan. Jadi dapat dikatakan RELASI itu penting jika kita atau anda ingin memulai berbisnis.




Dikutip dari berbagai sumber, untuk menghindari plagiarisme sumber turut disertakan.

Update!!












 

 

 





















Previous
Next Post »

1 comments:

Write comments
17 September 2012 pukul 07.59 delete

buat daftar referensi di akhir tulisan. tambahkan lagi referensi. buat kajian dari jurnal penelitian terkini.

Reply
avatar