Indonesia di tahun 2020 tentunya
banyak perubahan yang akan terjadi. Perubahan yang paling mencolok adalah
kondisi ekonomi bangsa. Sekarang ini pertumbuhan ekonomi di Indonesia tergolong
cepat, terhitung pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh hingga menyentuh angka
sekitar 5-6 %, angka yang cukup fantastis di tengah kondisi ekonomi dunia yang
sedang terpuruk, terlebih dimana Eropa dan Amerika yang notabene “negeri
adidaya” mengalami perlemahan ekonomi. Mari kita lihat mengapa Indonesia
mengalami pertumbuhan yang begitu baik..
Dari data yang saya peroleh dari
kabarbumn.com, bahwa sektor pertanian, peternakan, kehutaanan dan perikanan
mengalami pertumbuhan sebesar 6,15%, pengangkutan dan komunikasi 4,2%, dan
industri pengolahan 3,99%. Sementara itu sektor dengan pertumbuhan tertinggi
adalah pengangkutan dan komunikasi 10,48%, konstruksi 7,98%, serta keuangan,
real estate dan jasa perusahaan 7,41%. Di samping itu, ekonomi Indonesia juga
diwarnai dengan kemunculan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menegah), sebagaimana
data yang telah saya dapatkan bahwa jumlah UMKM di Indonesia mencapai 55,2 juta
yang
tersebar di seluruh Indonesia yang mampu menyerap 97 persen terhadap penyerapan
tenaga kerja di Indonesia.
Jumlah yang sangat fantastis. Uniknya lagi pada krisis tahun 98 silam
sector UMKM tidak “tergoyang” akibat imbas dari krisis global. Kemunculan UMKM
di tengah era informasi nan modern sekarang ini banyak menuntut penggiat UMKM
harus jeli melihat pasar dan tentunya mampu memanfaatkan teknologi sekarang
ini, ambil contoh internet. Dengan kemampuan internet yang mampu mengkoneksikan
penggunanya ke seluruh belahan dunia manapun menjadi manfaat bagi pelaku UMKM
untuk memasarkan produknya secara online dan tentu ini menjadi tantangan
bagaimana menciptakan system informasi dalam rangka mengembangkan system
marketing online. Menurut saya tren UMKM ini akan terus ada dan semakin
mengalami pertumbuhan pada 2020 nanti
Lalu bagaimana dengan sector
ekonomi lainnya? Pasar modal misalnya, dengan penduduk hampir ¼ milyar tentunya
Indonesia masih menjadi primadona bagi para investor yang akan menamkan
modalnya, sekarang mulai banyak investor dalam negeri yang menanamkan modalnya
di negeri sendiri. Menurut Isaka Yoga, Direktur Eksekutif Asosiasi Emiten
Indonesia (AEI) menyatakan “kita juga
perlu meningkatkan kualitas emiten dengan mempunyai standar tata kelola
perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) yang sama dengan negara ASEAN. Dengan peningkatan GCG maka dapat
memperkuat kualitas suatu emiten”. Maka makin terbuka peluang investor yang
menamkan modalnya di dalam negeri. Lebih lanjut pemerintah juga harus ikut
berperan aktif dalam menentukan aturan-aturan-aturan bagi perusahaan public
sehingga terciptanya tata kelola perusahaan yang baik
EmoticonEmoticon