ANALISIS PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
Systems
analysts must have expertise in problem analysis. When systems analysts are
starting out, they often find it difficultto differeniate symptoms from
problems, and to identify the actual causes of the problem. One tool that can
help analysts learn to do this is the Ishikawa, or fishbone, diagram.
a.
Find and select
a problem that your organization, school, or other organization is currently
attempting to resolve. Describe this problem.
b.
Follow the
process described in this chapter and create an Ishikawa diagram.
c.
Which
categories did you start with in the diagram, and which categories did you add
during the process?
d.
Did this
diagram help in finding the actual cause(s) of the problem? Did the cause (s)
turn out to be what you originally thought, or something different?
a.
Sekolah Tinggi
Indira memutuskan untuk mempromosikan perpustakaan nya. Kemuddian seiring
berjalannya perpustakaan tersebut kerap timbul masalah. Masalah yang timbul
pada perpustakaan ini diantaranya adalah:
1.
Buku yang
sering Hilang.
2.
Peletakkan buku yang salah tempat/rak
3.
Penggunaan
Perpustakaan
4.
Kinerja staff
perpustkaan
Dari beberapa masalah diatas,
masalah yang paling krusial adalah hilangnya buku-buku di perpustakaan
tersebut. Hilangnya buku tersebut disebabkan dari banyak hal, antara lain
pengguna yang tidak mengembalikan buku, peletakkan buku yang salah, dan bisa
juga dari pustakawan dan pustakawati yang tidak cermat dalam pendataan
buku-buku di perpustakaan tersebut serta tidak ada sistem terkomputerisasi
untuk pendataan buku-buku tersebut
b.
c.
Pada diagram
ishikawa yang kami buat kami menambahkan satu kategori penyevab dari masalah
hilangnya buku yaitu pada sistem, karena pada perpustakaan tesebut tidak ada
sistem yang terkomputerisasi sehingga menyulitkan bagi pustakawan untuk
mengecek keberadaan buku serta menyulitkan bagi pengguna untuk mengetahui
buku-buku yang tersedia.
d.
Dari diagram
diatas, fishbone
diagram dapat menemukan akar permasalahan, yaitu buku yang hilang
dikarenakan tidak adanya sistem terkomputerisasi untuk pendataan buku tersebut,
kemudian ketidak cermatan pustakawan dalam penempatan buku pada rak,sampai tidak adanya pengkodean pada buku. Solusi
bisa dengan memberikan kode khusus pada tiap buku dan membangun sistem yang
terkomputerisasi sehingga memudahkan pustakawan dalam pendataan buku, serta
pelatihan bagi para pustakawan.
EmoticonEmoticon